Adapunproses pelaksanan metode pembelajaran diskusi kelompok sebagai berikut, 1) Kegiatan Membuka Pelajaran. Yakni, melaksanakan apersepsi, yaitu menanyakan tentang materi pelajaran sebelumnya. Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Adapuntujuan metode pembelajaran atau metode belajar adalah: Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan individunya sehingga bisa mengatasi permasalahannya dengan terobosan solusi alternatif. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dibutuhkan dalam upaya pengembangan disiplin suatu ilmu. atauhasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut." 2. Penegasan Istilah Model pembelajaran merupakan suatu acra atau metode dalam pelaksanaan dalam 1 Berpikir inovatif. Jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi sehingga selalu bervariasi dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. 2. Percaya diri. Tentu saja sifat percaya diri dan selalu ingin berkembang ada pada diri guru yang kreatif. pokokpembelajaran yang terdapat dalam silabus. 6) Menentukan metode pembelajaran yang digunakan. 7) Menentukan langkah-langkah pembelajaran. 8) Menentukan sumber belajar yang akan digunakan. 9) Menyusun kreteia penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran. Dari segi penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perumusan UqSTQ. Abstract Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar cenderung menitikberatkan pada penguasaan materi secara hapalan, proses pembelajaran masih berpusat pada guru teacher centered dengan mengandalkan bahan belajar dari buku sumber yang tersedia. Proses pembelajaran IPA akan terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran, salah satu faktor yang penting yang harus diperhatikan adalah pendekatan atau strategi pembelajaran dngan  memaksimalkan keterlibatan siswa dalam kegiatan mental intelektual dan sosial emosional dengan berfikir logis dan sistematis serta dapat mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri  self belief dalam menemukan aturan-aturan, konsep-konsep atau rumus-rumus. Hal tersebut dapat dicobakan melakukan penelitian dengan penggunaan metode eksperimen. Metode Pembelajaran Eksperimen adalah metode yang diterapkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek yang diamati, keadaan atau proses tertentu. Pelaksanaan penelitian dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kertajaya 02 secara signifikan dengan nilai rata-rata dapat dilihat dari hasil pre tes siklus kesatu yaitu 50,00 dan  siklus kedua sebesar 53,85. Serta hasil pos tes siklus kesatu 63,08; dan Siklus kedua 71,92. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada hasil pre tes siklus 1 ada 8 siswa dari 26 siswa yaitu 30,77%, pre tes siklus 2 ada 9 siswa dari 26 siswa yaitu 34,62%. Sedangkan hasil pos tes pada siklus 1 ada 16 siswa yang mencapai nilai KKM 61,54%, dan pada pos tes siklus 2 ada 23 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 88,46%. Berdasarkan hasil tes dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal, maka penelitian ini dianggap berhasil karena hasil yang dicapai sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV sekolah dasar. p>Pembelajaran di dalam kelas merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh guru, keberhasilan guru dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya performansi guru dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam pembelajaran menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedang keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang diciptakan guru. Dalam pembelajaran IPA, guru harus memanfaatkan berbagai fasilitas dan sumber belajar yang berorientasi pada keterampilan proses dengan mengadakan pengamatan dan penelitian sehingga siswa akan aktif dan kreatif untuk menemukan suatu konsep dalam IPA selanjutnya siswa menjadi aktif dan asyik sehingga belajar IPA akan menyenagkan.

t table = means that there is a significant difference in learning achievement between students who take online science learning assisted by virtual laboratories and students who take regular online science lessons. Based on the N-Gain test, it is known that the experimental group has an improvement with moderate criteria which is better than the control group with low improvement criteria nature of science has not been taught as a teaching material at school in Indonesia. This study aims to reveal the understanding of teachers and primary students about the nature of science. This study was a survey research with descriptive approach. Data were collected through closed questionnaires for teachers and students. Teachers and primary students as research subjects were located in Kuningan District. Purposive sampling was used as a sample. The results showed that both teachers and students have an understanding of the nature of science in the range of Intermediate categories. Because of the importance of understanding about the nature of science in science subjects, it is expected that further research to develop materials and learning models based on the nature of science in primary article draws out the implications for school and classroom practices of an emerging consensus about the science of learning and development, outlined in a recent synthesis of the research. Situating the review in a developmental systems framework, we synthesize evidence from the learning sciences and several branches of educational research regarding well-vetted strategies that support the kinds of relationships and learning opportunities needed to promote children’s well-being, healthy development, and transferable learning. In addition, we review research regarding practices that can help educators respond to individual variability, address adversity, and support resilience, such that schools can enable all children to find positive pathways to Usman AliThis study aimed to describe 1 the teachers understanding on the nature of science, 2 the application of the nature of science in teaching science, 3 the barriers ocoured during its implementation and 4 the solutions which was done to solve the learning problems. Designed as qualitative research, this closed to case study approach. This study in teaching learning process at the junior high school in SMP Negeri 1 Selong, SMP Negeri 1 Terara, and SMP Negeri 1 Masbagik. The data were collected trought observation, interview, questionnaires, and documentations. Triangulation is used to assess the credibility, truth, relevancy of the data and was done using Miles and Huberman intractive model of data analysis. The findings of the study showed 1 the teachers have low understanding about nature of science, 2 the teachers was seldom in applying the nature of science in learning process 25,0%, 3 the barriers found by the teachers was inapropriate of the subject materials with time managements, aspects of cognition oriented, students’ mental readiness and the teachers is not understanding of the nature of science, and 4 the teachers dominantly used discussion and speech methods than used inquiry methode in teaching learning objectives of this research are 1 to examine the feasibility of competences and conservation-based textbook of Biology teaching management, 2 to test the effectiveness of the developed textbooks in the small and large-scale test. This study is an Educational Research and Development R & D following the stages of potential and problems analysis, data collection, product design, product validation, trial usage, product revision, and mass production. The results of the feasibility assessment of the product by the expert, the textbook have content the very feasible criteria 77,88, and media experts gave very feasible criteria 83,35. In the small-scale test, the students responded that the book had met the criteria of excellent legibility, on 14 indicators of product legibility with an average legibility value of 90,07. The textbook legibility is excellent since the sentence is understandable and communicative, has illustration adequacy, easy to use, relevant to the competences achievement, as well as there is the integration of conservation character values and TPACK description. The large-scale test showed that the application of the developed textbook was effective in maximizing the ability of prospective teachers’ PCK. It is found that competences and conservation-based Biology Teaching Management textbook are very feasible and powerful to maximize the PCK of prospective biology integrated approach refers to the stages of pupils' psychological development. Unfortunately, the competences which are designed into the curriculum is not appropriate with the child development. This Manuscript presents PCK pedagogical content knowledge of teachers who teach science content utilizing an integrated approach. The data has been collected by using CoRe, PaP-eR, and interviews from six elementary teachers who teach science. The paper informs that high and stable teacher PCKs have an impact on how teachers present integrated teaching. Because it is influenced by the selection of important content that must be submitted to the students, the depth of the content, the reasons for choosing the teaching procedures and some other things. So for teachers to be able to integrate teaching, they should have a balanced ke-21 merupakan abad pengetahuan yang menghendaki segala aktivitas berbasis pada pengetahuan. Pada abad ke-21 ini sangat dibutuhkan keterampilan berpikir kritits, kreatif, kemampuan kolaboratif, metakognitif, kemampuan komunikasi, dan menguasai teknologi komunikasi. Selain itu, sikap dan keaktifan belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran pada abad ke-21. Oleh karena itu penelitian ini dirancang untuk melihat bagaimana hubungan sikap dengan keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Penelitian ini adalah penelitian mix methods metode asosiatif jenis korelasional. Prosedur penelitian ini dimulai dengan menyebarkan angket, dokumetasi, dan wawancara. Pengambilan data angket data kuesioner diberikan kepada 147 siswa di SMPN 18 Kota Jambi. Dari data tersebut kemudian dilakukan analisis data yaitu pengkodean data, penyariangan data-data yang layak dan analisis dari data tersebut. Teknik analisis data menggunakan uji korelasional untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap dan keaktifan belajar. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan yang positif antara sikap dan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA yang ditunjukkan dari hasil analisis pearson correlation sebesar Science education in urban secondary school How attitude towards science and learning activity? AbstractThe 21st century is the age of knowledge which requires all knowledge-based activities. In the 21st century, critical thinking skills, creative skills, collaborative abilities, metacognitive skills, communication skills, and communication technology are needed. Besides, learning attitudes and activeness are important things that students must have in learning in the 21st century. Therefore this study was designed to see how the relationship between attitudes and student learning activeness in science subjects. This research is mixed-method research with an associative type of correlational method. This research procedure begins with distributing questionnaires, documentation, and interviews. Retrieving questionnaire data was given to 147 students at SMPN 18 Jambi City. From the data, data analysis was then carried out, namely data coding, filtering the appropriate data, and analyzing the data. The data analysis technique uses a correlational test to determine whether there is a relationship between attitudes and learning activeness. The results of this study showed a positive relationship between student attitudes and activeness in science subjects as indicated by the results of the Pearson correlation analysis of Demak H. SitanggangYulistiana Yulistianap>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ekosistem melalui penggunaan laboratorium alam klas 7 di SMP negeri 86 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan penelitian Tindakan kelas PTK. Penelitian ini dilaksanakan secara saintifik antara peneliti dengan guru IPA dan siswa yang menjadi subjek dari penelitian. PTK dilakukan dua siklus dengan empat kali pertemuan. Kegiatan siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan plan, tindakan pelaksanaan action, observasi observation, dan refleksi reflective. Akhir dari pengajaran kelas PTK diberikan tes berbentuk soal dan angket. Hasil data kemudian akan dianalisis dalam bentuk analisis deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Dari data penelitian menunjukkan bahwa penggunaan laboratorium alam meningkatkan hasil belajar biologi siswa dengan pokok bahasan ekosistem kelas 7 SMP Negeri 86 Jakarta Selatan sebesar 80% peningkatan tersebut diperoleh setelah dua kali siklus tindakan kelas.

metode pembelajaran ipa yang menarik